Warta Serundingan Portal berita terdepan dan terpercaya
Related Articles
WARTASERUNDINGAN.COM – Kekalahan di Desa Rantau Kadam dengan perolehan suara sangat minim pada Pilkada 2015, tidak boleh terulang. Untuk itu, Tim Pemenangan Paslon Syarif-Surian harus bekerja keras mendongkrak bahkan mendominasi suara pada Pilkada tahun ini.
“Pilkada Muratara 2015, pak Syarif hanya mendapatkan 315 suara di Desa Rantau Kadam. Makanya kita harus bekerja keras untuk memenangkan pasangan Sehati pada 9 Desember mendatang. Kami tidak ingin terulang, pak Syarif kalah di desa ini,” ujar Ketua Tim Pemenangan Syarif – Surian, Aprizal dalam kegiatan kampanye di desa setempat, Jumat (6/11).
Meski kalah lanjut Aprizal, HM Syarif Hidayat tetap memikirkan pembangunan di Desa Rantau Kadam selama menjadi Bupati Muratara. Karena itu, tidak ada alasan bagi warga Rantau Kadam tidak mendukung pasangan Sehati. Ia
juga mengajak para pendukung harus bersama-sama menjaga suara Syarif-Surian mulau dari tingkat TPS.
Tim Koordinator Desa Rantau Kadam Kecamatan Karang Dapo, Patimura juga mengajak seluruh masyarakat desa Rantau Kadam untuk bersama – sama memenangkan pasangan Sehati yaitu HM Syarif Hidayat-H Surian. Sebab warga menilai, kinerja kepemimpinan Syarif sudah terbukti dan dirasakan oleh masyarakat Muratara.
“Bila ingin bergabung bersama tim Sehati, kami memiliki syarat yaitu belajar bersabar terlebih dahulu. Apalagi jagoan yang kita dukung Sang Mutiara Kesabaran. Pak Syarif sering dihujat dan difitnah, beliau tidak membalas dan aelalu sabar dizolimi,” ucap Patimura seraya menambahkan, ilmu api tidak boleh dilawan dengan api.
Sementara itu, Cabup Syarif Hidayat mengatakan, manusia tidak boleh iri dengki juga pendendam. Meskipun dulu kalah di Desa Rantau kadam ini, Syarif mengaku tidak melupakan pembangunan desa tersebut.
“Saya didukung 43 ustaz dan pimpinan ponpes, hampir di setiap kegiatan kampanye mereka selalu ikut. Sebab mereka khawatir bila saya tidak menjadi bupati lagi, siapa yang akan melanjutkan program di bidang keagamaan. Seperti membarangkat santri dan santriwati ke Jawa dan Sumatera Barat untuk menjadi penghafal Quran. Harapannya kedepan pemimpin di Muratara, pemimpin yang hapal Quran,” pungkas dia. /rls-DKJ
