WARTASERUNDINGAN.COM – Tokoh pemuda Muratara Zetra bersama tiga rekannya mendatangi kantor Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Muratara, Selasa (08/09/2020).
Kedatangannya itu untuk menyampaikan berkas aduan tentang adanya temuan mereka di lapangan ke Bawaslu Muratara.
Zetra menyampaikan bahwa ada tiga poin yang ditegaskan dalam berkas aduan tersebut.
Pertama kata Zetra terkait bansos CSR Bank Indonesia yang sedang viral karena adanya unsur politik didalam proses pembagian.
“Poin pertama itu terkait Bansos dari CSR BI, yang saat ini viral, dari vidio dan foto yang beredar, disitu kita lihat dengan kasat mata telah terjadi politisasi saat pembagian diman ada pemakaian simbol tertentu dari bakal pasangan calon,” katanya.
Poin Kedua, Lanjut ia, terkait Curriculum Vitae (CV) yang dituliskan oleh Bakal Calon Bupati Bapak Devi Suhartoni, yang tertera tamatan terakhir Strata 1 (S1), namun saat dilampirkan di berkas pendaftaran ke KPU Muratara hanya ijazah SMA.
“Agar tidak terjadi simpang siur informasi di masyarakat, KPU harus memverifikasi ulang agar di perjelas tamatan SMA sederajat atau sarjana, bila sarjana harus lampirkan ijazah nya ke KPU,” tambah Zetra.
Poin ketiga, terusnya, terkait salah satu form B1-KWK yang dilampirkan dalam berkas pendaftaran ke KPU Muratara dari pasangan Devi – Inayatullah ada yang janggal.
“Kita sudah cek, terdapat perbedaan dengan B1-KWK dari partai yang sama untuk daerah lain, jadi kita mita agar KPU dan Bawaslu dapat memverifikasi dengan baik hal itu,” tegasnya.
Zetra mengaku, aduan mereka itu sebagai bentuk pendampingan dari pemuda dan masyarakat untuk keberlangsungan pesta demokrasi di Kabupaten Muratara.
Sementara itu, Ketua Bawaslu Muratara Munawir saat dikonfirmasi awak media mengatakan jika laporan tersebut akan dipelajari terlebih dahulu sebelum ditindak lanjut.
“Kita terima dahulu laporannya untuk kita pelari, sebelum ditindak lanjut,” kata Munawir. (Jadidi).